Kisah dibawah ini merupakan kisah nyata dari penulis
Hari ini seperti biasa aku bangun pagi dan bersiap
untuk berangkat ke kampus dan bertemu dengan ‘dia’. Aku Bunga , umurku 18 tahun aku menjadi
mahasiswi di salah satu universitas swasta di Bekasi. Aku orang yang ceria tapi
bagi orang yang belum mengenalku mereka bilang aku wanita jutek. Bicara soal
kampus, aku memang mahasiswa baru dan mempunyai banyak teman baru dikelas.
Sebelumnya aku pernah jatuh cinta pada seseorang,
namun semenjak bertemu dengan ‘dia’ aku merasakan kembali rasanya jatuh cinta,
salting dan deg-deg an. Hmm mungkin ini namanya jatuh cinta pada pandangan
pertama. Oiya laki-laki itu bernama Raka, dia teman sekelas ku dikampus, dia
juga satu perumahan dengan ku, dia orang yang stay cool, rajin, teliti, gigih,
sopan, dan ganteng ala mas-mas jawa hehe membuat aku sulit untuk melepaskan
pandangan ku darinya. Aku udah bener-bener suka sama dia, setiap hari ketemu
dikampus dan dia menjadi salah satu sahabatku.
Hari demi hari rasa suka padanya semakin menjadi-jadi,
namun hatiku bagaikan diiris saat aku tahu ternyata Raka sudah punya kekasih.
Mungkin rasa ini akan ku simpan di hatiku yang paling dalam, biarlah rasa ini
kupendam sendiri. Sesekali aku ceritakan rasa ku ini pada sahabat-sahabatku.
Aku juga mempunyai sahabat lelaki
selain Raka, dia bernama Putra, hanya putra yang paling mengerti perasaanku, perasaan cinta
bertepuk sebelah tanganku. Entahlah, setiap aku mendengar nama Raka, detak
jantungku jadi tak menentu. Meskipun aku tahu bahwa dia sudah punya kekasih dan
mungkin karena itu juga dia tak memandangku. Tapi tetap saja hati ini tak bisa
berpaling darinya. Dan aku tidak akan berhenti untuk mengejarnya sampai tiba
nanti saat nya dia mau melihat dan memandangku, dimata ku hanya dia terbaik.
“Heh galau mulu, udah gausah dipikirin si Raka kalau
kalian jodoh pasti akan bersatu”, tiba-tiba putra datang mengagetkan ku. “iyaa
gue engga galau, Cuma bingung harus nunggu sampai kapan”, jawabku. Setiap hari
berangkat ke kampus dengan semangat dengan tujuan untuk melihat mas Raka ku,
menjadi orang yang selalu celingukan kalau Raka belum ada dikelas, selalu
menjadi orang yang paling cemas disaat dia sakit.
Bulan demi bulan pun terus berlalu, telah banyak hal
yang berubah tapi tidak dengan hatiku sejak awal duduk di kelas ini sampai
detik ini perasaanku belum berubah dan begitu juga dengan sikap dia kepadaku.
Membalas pesan ku hanya seperlunya saja, dan aku pun tak berani untuk memulai
percakapan dengan dia.
Satu semester telah berlalu, Raka pun sudah tak lagi
bersama kekasihnya. Hatiku merasa sedikit bahagia karena ku pikir akan ada
kesempatan untuk aku mendapatkan Raka. Diam-diam menyimpan perasaan suka dalam
waktu yang lama sangat menyakitkan, ku beranikan diri untuk mengajak Raka
mengerjakan tugas bersama, disaat itu juga aku menyatakan perasaan ku yang
sesungguh nya dan Raka pun menerima dan menghargai perasaan ku, namun apalah
daya ku, perasaanku tak terbalas, dia hanya menganggapku sebagai sahabatnya,
tidak ada perasaan lebih.
Entahlah aku paling suka dekat-dekat dengan dia, aroma
tubuhnya membuat ku tak ingin jauh dari nya, gaya dan ciri khas nya melempar
poni membuat ku selalu tersenyum diam-diam. Raka i will always waiting for you,
walaupun kamu ga punya perasaan lebih padaku, tapi aku akan terus berusaha
untuk menarik perhatian mu, berusaha untuk membuat mu berpaling kepada ku,
berusaha menjadi wanita yang kamu mau, semua itu ku lakukan hanya untuk mu.
Sudah memasuki bulan april, bulan kelahiran Raka,
ohhhh bahagianya diriku bisa menyiapkan surprise ulang tahun nya bersama
sahabat-sahabat ku, hahaha aku bingung untuk membeli sebuah kado untuk nya,
bingung seperti orang yang ingin memberikan sesuatu kepada presiden, akhirnya
aku memutuskan untuk order tas futsal dari indramayu. Untuk menyiapkan surprise
nya ga mudah loh, aku harus order balon voil dari jember dan harus order
flashdisk berbentuk kartu di sebuah onlineshop ternama. Hmmm oiya kita berikan
kado flashdisk kartu karena Raka pernah cerita ke aku kalau dia lagi kepingin
flashdisk berbentuk kartu. Untuk menyiapkan surprise nya aku harus berkompromi
dengan ibu nya, sampai harus diam-diam ‘nyolong’ nomer handphone ibu nya dari
hp si Raka. Dan rencana ku disambut baik oleh si ibu.
Surprise berjalan lancar, dan setelah acara suprise
tersebut, sikap Raka berubah 180 derajat kepada ku. Dia jadi sering memulai
percakapan di sosial media yang kita gunakan, dia sering menunjukkan sisi
romantis nya kepada ku saat dikampus. 3 minggu aku dibuat melayang oleh nya,
ohhh tuhan apakah dia sudah mulai membuka hati untuk nya? Tapi ternyata feeling
ku salah, sekarang Raka sudah kembali
seperti Raka yang dulu, Raka yang cuek dengan ku, Raka yang tidak pernah
memulai percakapan dengan ku, bahkan pesan ku hanya di read saja.
Apakah perubahan sikap dia 3 minggu lalu hanya untuk
menghargai usaha ku yang telah menyiapkan semua konsep surprise ulang tahun
nya? Entahlah aku tak mengerti, bagi ku sikap dia terhadapku seakan dia memberi
harapan untuk ku, tapi ternyata aku salah.
Tujuh bulan sudah aku sabar menunggu, tapi perasaaanku
hanya di tarik dan ulur, aku bingung harus bagaimana, dalam hatiku belum bisa
untuk melupakan Raka. Aku ingin terus berjuang untuk mendapatkan Raka, tapi
hati ku sudah terlalu rapuh untuk menahan semua ini. Aku ingin melupakan Raka,
namun aku belum siap, dan semakin aku mencoba untuk melupakan Raka semakin
sulit Raka hilang dari pikiran dan hatiku.
Sampai detik ini aku masih menikmati sikap kamu yang
seakan memberi harapan padaku, dan sampai detik ini juga aku masih berusaha
tegar saat kamu mengacuhkan diriku. dan sampai saat ini aku masih terus berjuang untuk mendapatkan hatimu. Untukmu Raka aku selalu berdoa yang terbaik
untukmu, aku selalu berdoa semoga hati mu bisa terbuka untuk ku, dan kamu
melihat perjuangan ku selama kurang lebih 8 bulan ini. Melihat sesosok
perempuan yang selama ini sudah setia menunggu dan menanti mu. Kamu yang sudah
menjadi prioritas ku beberapa bulan ini Raka, I Love You...
Karya : Silvia
Wahyuningtias
No comments:
Post a Comment