Follow Us @silviawt

Wednesday, September 19, 2012

Balita Masa Kini, Tidak Makan Nasi, Tapi Makan Gadget!


13479311401537740937
dokumen pribadi
Di era masa kini, sering banget kita jumpai ketika bepergian, disamping kita ada balita yang ditangannya menenteng tablet, iphone, android , bb dan berbagai lainnya gadget masa kini yang mahal dan canggih. Wow…bagaimana perasaan kita sebagai orang dewasa memandang pemandangan seperti itu?? Mungkin sebagian memandang envy, “wow,keren banget keci-kecil dah pae gadget canggih, gue aja gak punya,pegang aja belum!” atau malah sebagian memandang sinis “ih kasian ya, dewasa karbitan!”
Wow so amazing ya melihat bahwa balita masa kini memang sudah sangat akrab dengan gadget-gadget canggih. Mungkin sebagian orangtua bangga melihat balitanya bisa mengoperasikan gadget , dan mungkin juga sebagian orangtua bangga mereka bisa membelikan gadget-gadget mahal agar balita mereka tidak ketinggalan jaman, dan tentu saja tidak kalah dengan milik tetangga. Tapi, apakah benar gadget dibutuhkan oleh balita?
Wait…sebelum kita melihat efektifkah balita dibekali gadget, sebelumnya kita telusuri fungsi gadget terlebih dahulu. Kita ambil salah satu gadget keluaran terbaru yang tengah in dan paling populer dimainkan oleh balita yaitu tablet pc. Tablet pc merupakan pengerucutan dari laptop atau netbook ke dalam suatu bentuk kecil yang lebih praktis dalam segi bentuk maupun fungsi. Tablet pc menggantikan fungsi keyboard hardware menjadi keyboard touch. Karena bentuknya kecil ini disebut tablet dan kita tidak perlu kerepotan membawa dan mengoperasikan. Tinggal touch touch dan touch, begitu mudah mengoperasikannya sehingga balita juga lebih mudah memakai tablet pc. Dan layaknya laptop, tablet pc pun dibekali akses untuk internet dan wifi.
Tentunya fitur yang paling favorit untuk balita dari tablet pc adalah aplikasi game. Baik yang didownload secara gratis ataupun berbayar tersedia lengkap di aplikasi store. Tinggal kita pilih sesuka hati. Nah game yang paling populer di kalangan balita adalah game peekabo , yaitu semacam game “cilukba” di indonesia, dimana kita harus menemukan dimana peekabo bersembunyi. Dan game populer lainnya adalah angry bird, mungkin kalian semua sudah sangat mengenal game ini, jadi gak usah saya jabarkan ya…heheheh.
Oke, langsung aja kita bahas apakah gadget efektiv untuk balita yang notabene adalah anak usia 5 tahun kebawah?
1347931628505838224
dokumen pribadi
Mungkin alasan utama orangtua membekali anaknya dengan gadget adalah mengajari anaknya agar tidak gaptek, alias gagap teknologi dan memudahkan sosialisasi gadget ke depannya ketika dia sudah dewasa. Tapi apakah tidak terlalu dini mengajarkan kepada balita? Mungkin okelah untuk anak diatas 5 tahun karena sistem motorik mereka sudah lebih berkembang daripada balita. Otak balita yang harusnya masih harus dituntun mengenali sesuatu secara perlahan, tapi tau-tau dijajali teknologi yang canggih. Well, menurut saya gedget tersebut malah sedikit membebani otak balita.
Alasan kedua yaitu tersedianya game – game yang edukatif. Yap, edukatif menurut pembuat game tersebut. Contoh game yang edukatif salah satunya peekabo dan fish games yang menjanjikan meningkatkan koordinasi tangan dan mata balita. Game – game tersebut di racik dengan music dan warna – warna serta animasi yang menarik perhatian balita. Sehingga balita senang memainkan game tersebut dan tidak bosan. Menurut saya memang game-game tersebut memuat edukatif yang bermanfaat untuk balita. Tapi karena kadang saking asiknya bermain game, perhatian balita tersebut hanya tertuju pada tablet tersebut. Sering saya amati kalau balita yang sudah asik bermain game, tidak mau jika disuruh berhenti atau dialihkan perhatiannya sedikitpun dari gadget. Kalau sudah seperti ini, orangtua kerepotan menyudahi permainan game tersebut.
Alasan ketiga adalah orangtua bisa beristirahat sejenak dari kerepotan mengurus balita. Yap, memang diakui mengurus balita itu susah-susah gampang, dan yang pasti adalah repotnya mengasuh balita. Kita tahu balita aktif itu pasti akan berlari kesana kemari, pasti ada aja yang dia pegang dan dia lakukan. Agar orangtua bisa beristirahat sejenak, biasanya orang tua menyuguhkan gadget, tentunya aplikasi game agar balita tersebut fokus kepada permainan dan asik pencet sana sini. Orangtuapun bisa sedikit berleha-leha. Oops…mungkin cara ini digunakan untuk beberapa kali masih bisa ditolerir, tapi kalau kegiatan seperti ini dijadikan rutinitas?mending fikir lagi dua kali. Selain pikiran balita terforsir untuk gadget, kebiasaan buruk seperti ini juga tidak baik dalam hubungan balita dan orangtua. Dimana kedekatan mereka sudah terhalangi oleh gadget. Jangankan balita, orang dewasa pun jadi autis jika sudah bergadget ria. Yang terbaik adalah orangtua yang memberikan game atau kegiatan yang edukatif untuk buah hatinya, seperti berkunjung ke kebun binatang, atau games – games menarik lainnya. Hal ini selain menambah kepintaran balita, juga menambah keeratan hubungan orangtua dan balita.
So , bagaimana cara mendidik balita, orangtuanya lah yang paling menentukan dan mau dikemanakan balita ke depannya. Apakah dengan membekali gadget canggih dan mahal, akan mendukung aktivitas balita?  Apakah kita akan menjadikan balita kita freak gadget, atau tetap hidup natural berjalan apa adanya. Well, bijaklah menjadi orangtua ^^

No comments:

Post a Comment