Nama : SIlvia Wahyuningtias
NPM : 56415572
Kelas : 3IA21
Mata Kuliah : Pengantar Teori Game
Dosen : Syefani Rahma Deski
PEMBUATAN
GAME
Seperti yang telah saya
tulis di artikel pertama tentang pengertian game. Game adalah sebuah software
yang sebernarnya memiliki tujuan utama untuk mengisi aktivitas jika kita
membutuhkan banyak hiburan agar kita tidak mengalami stress dalam menghadapi
kehidupan yang keras pada zaman ini.
Bisa dibilang, kalo membuat game itu sama dengan membuat program biasa. Sudah banyak bahasa pemrograman yang dapat digunakan untuk membuat game sperti C/C++ , JAVA, Python, Php, dll. Tergantung bahasa mana yang kita miliki dan kuasai asalakan anda-anda semua punya niat dan tekad yang sangat kuat agar bisa mewujudkannya.
Bisa dibilang, kalo membuat game itu sama dengan membuat program biasa. Sudah banyak bahasa pemrograman yang dapat digunakan untuk membuat game sperti C/C++ , JAVA, Python, Php, dll. Tergantung bahasa mana yang kita miliki dan kuasai asalakan anda-anda semua punya niat dan tekad yang sangat kuat agar bisa mewujudkannya.
Penjelasan kali ini akan
lebih menekankan pada konsep dari pembuatan game itu sendiri. Langkah pertama
jika kita ingin membuat game adalah dengan mengumpulkan semua niat dan tekad
pada diri kita agar nantinya game yang kita akan buat bisa rampung. mengurangi
rasa sombong yang amat sangat yang menjadi khas dari pemula seperti kita.
Mengapa rasa sombong itu harus dikurangi? Salah satu alasannya adalah untuk
mengurangi atau bahkan meniadakan penyakit kronis yang hinggap di diri
tiap-tiap pemula tanpa terkecuali saya juga masuk didalamnya, yaitu: ambisi
berlebihan. Ambisi berlebihan yang menjadi khas dari serang nubitol. Maklum,
kita sebagai pemula pasti belum tahu betapa sulitnya membuat game.
Nah, pada paragraf ini
saya ingin kita bersama menyadari betapa sulitnya membuat game yang kompleks
dan tidak asal berhayal. Saya ingin kita mengurangi ambisi ini, ambisi yang
seringkali berupa “aku ingin membuat game seperti anu”. Ambisi inilah hambatan
terbesar para pemula (otodidak maupun akademisi). Makanya sejak awal saya ingin
kita sadar dan tidak buruburu ingin membuat game yang besar/raksasa dahulu.
Kita akan memulai dari game yang benar-benar kecil, jelek, atau kalau perlu
buruk seburuk-buruknya.
Membuat sebuah game
adalah proses yang panjang dan kompleks. Seperti yang saya katakan diatas,
pembuatan game tidak jauh beda dengan pembuatan program perangkat lunak pada
umumnya. Ada sesi merancang, membuat flowchart, menulis source code, menguji
program, debugging, mengompile,lalu mendistribusikan kepada khalayak umum.
Perbedaannya adalah game memiliki banyak objek unik yang sangat kompleks di
luar teknis pemrograman itu sendiri. Artinya, suatu game tidak hanya melibatkan
penciptaan source code program saja, melainkan objek lain seperti animasi,
musik, kecerdasan buatan (AI),SFX, citra 2D dan 3D, alur cerita, hukum ekonomi,
dan lain sebagainya.
Sederhananya sih proses pembuatan game dapat
dijabarkan seperti ini :
1.Merancang/designing.
2.Mewujudkan rancangan.
3. Memprogram/mengcompile.
1.Merancang/designing.
2.Mewujudkan rancangan.
3. Memprogram/mengcompile.
Penjelasan di atas itu
belumlah menjelaskan bagaimana cara pembuatan game secara utuh di seluruh
dunia. Namun karena di sini kita akan belajar tentang bagaimana cara game
dibuat, maka saya buat agar menjadi lebih simple dan mudah dimengerti.
Biasanya pembuatan game
dimulai dari tahap designing atau disebut juga tahap perancangan. Jadi, apa aja
sih yang dilakukan pada tahap-tahap pembuatan game itu??? Berikut sedikit
tentang penjelasannya.
PERANCANGAN
GAME
Merancang suatu game bukanlah suatu hal yang gampang.
Untuk merancang suatu game yang sangat “CANGGIH” pastinya dibutuhkan waktu yang
amat sangat lama. Itulah alasannya mengapa seorang game designer membutuhkan
waktu yang bisa jadi bertahun-tahun hanya untuk mengumpulkan ide dari suatu
game yang akan dibuat nantinya. Dalam mendesain/merancang game, seorang
designer (atau satu team designer) mengumpulkan ide-ide terlebih dahulu selama
beberapa waktu. Ide yang dimaksud adalah :
1. seperti apa game itu nantinya,
2. bisa dimainkan oleh berapa orang,
3. genrenya apa,
4. memakai sistem skor atau tidak,
5. karakterkarakternya (termasuk sketsa/gambarnya plus biodata juga),
6. aturan-aturan permainan (HP/MP/FP/LP/lainnya),
7. cerita dalam game (ini bisa saja menjadi novel jika diterbitkan sendiri 😀 ),
8. berapa level karakter,
9. perilaku karakter pada tiaptiap level,
10. equipment/peralatan karakter (pedang, pistol, palu, parang, panah, sekop, helm, pakaian/zirah, tato, bom, senjata mesin, bazoka, dsb.),
11. lingkungan tempat karakter beraksi (termasuk dunia, peta, jalan raya, bangunan, dsb.),
12. kendaraan (mobil, kereta, pesawat, kapal, papan luncur, sepeda motor, dsb.),
13. tipe akhir permainan (closedended atau openended),
14. engine yang akan digunakan,
15. sistem pencahayaan (HDRI atau tidak),
16. hukum ekonomi ( misalnya perbedaan kurs mata uang dalam game, contohnya ada di RF Online),
17. AI,
18. dan sebagainya.
1. seperti apa game itu nantinya,
2. bisa dimainkan oleh berapa orang,
3. genrenya apa,
4. memakai sistem skor atau tidak,
5. karakterkarakternya (termasuk sketsa/gambarnya plus biodata juga),
6. aturan-aturan permainan (HP/MP/FP/LP/lainnya),
7. cerita dalam game (ini bisa saja menjadi novel jika diterbitkan sendiri 😀 ),
8. berapa level karakter,
9. perilaku karakter pada tiaptiap level,
10. equipment/peralatan karakter (pedang, pistol, palu, parang, panah, sekop, helm, pakaian/zirah, tato, bom, senjata mesin, bazoka, dsb.),
11. lingkungan tempat karakter beraksi (termasuk dunia, peta, jalan raya, bangunan, dsb.),
12. kendaraan (mobil, kereta, pesawat, kapal, papan luncur, sepeda motor, dsb.),
13. tipe akhir permainan (closedended atau openended),
14. engine yang akan digunakan,
15. sistem pencahayaan (HDRI atau tidak),
16. hukum ekonomi ( misalnya perbedaan kurs mata uang dalam game, contohnya ada di RF Online),
17. AI,
18. dan sebagainya.
Tapi saran saya, karena
kita baru saja akan belajar tentang pembuatan suatu game. Lebih baik tidak usah
membuat game dengan kopleksitas yang sangat tinggi, cukup mengambil beberapa
poin utama saja dari contoh diatas tadi agar ketika kita belajar tidak
keteteran sendiri nantinya.
Mewujudkan rancangan
Mewujudkan rancangan
merupakan kelanjutan dari perancangan suatu game. Di bagian ini, semua kru
bekerja. Seniman visual atau disebut juga artist (dalam hal ini bisa 2D atau
3D) memvisualisasikan karakterkarakter, lingkungan, item khusus dan bermacam
material/tekstur, atau juga poster. Tidak lupa, mereka juga bertugas membuatkan
animasinya (2D, 3D, bahkan animasi tekstur). Perangkat lunak yang biasanya
digunakan oleh seorang artist seperti Blender, 3D Studio Max, Maya, Milkshape,
Cinema4D, dkk. untuk membuat model dan animasi 3D. Untuk 2D, mereka biasanya
memakai Photoshop, CorelDRAW, TextureMaker, dkk. dalam membuat karakter 2D dan
material/tekstur.
Apakah selalu visual? Tidak. Pernahkah Anda memainkan game
tanpa suara? Bagaimana rasanya? Terkadang tidak nikmat memainkan game tanpa
suara. Suara, saat ini adalah komoditi dan kebutuhan tersendiri dari suatu
game. Suara apa saja, sih? Oho, cukup kompleks. Suara di sini bisa dalam bentuk
SFX, dialog, atau musik. Ada musik latar belakang (biasanya disebut background
music/BGM), musik khusus (saya bilang khusus untuk menyebut yang seperti di
Guitar Heroes atau Ayodance), sound
effects/SFX/efek suara, dan percakapan karakter di dalam game (ini jelas perlu casting). Tidak menutup kemungkinan suarasuara jenis lain yang tidfak termasuk di sini karena ketidaktahuan saya.
effects/SFX/efek suara, dan percakapan karakter di dalam game (ini jelas perlu casting). Tidak menutup kemungkinan suarasuara jenis lain yang tidfak termasuk di sini karena ketidaktahuan saya.
Apa itu SFX? Jika Anda
mendengar suara tring dari pedang, dor dari senjata, bum dari ledakan, brum
dari mobil, byur dari air, crot dari tubuh disayat, dsb. ketika Anda memainkan
game, maka Anda sebetulnya mendengarkan SFX. SFX adalah efek suara yang direkam
dari dunia aslinya dan dimasukkan ke dalam game. Jadi, suarasuara pedang yang
Anda dengar di dalam game sebetulnya adalah suara pedang asli yang direkam
kemudian dimasukkan ke dalam game. Nah, sudah paham? Dewasa ini, SFX tidak
melulu diambil/direkam dari dunia nyata. SFX bisa dihasilkan menggunakan
perangkat lunak (semisal Audacity, LMMS, Wavosaur, atau FruityLoops). Pilihan
kedua ini sebetulnya lebih murah asalkan sumber daya manusianya memadai.
BGM adalah musik yang
mengiringi Anda tiap kali Anda memainkan Super Mario Bros, Contra Force, RF
Online, Ragnarok Online, Cabal Online, atau lainnya. Musik ini biasanya
dimainkan sejak awal permainan sampai game over. Suatu game biasanya memiliki
banyak BGM, sesuai suasana yang dialami karakter atau yang dibawakan oleh game.
Misalnya, untuk petualangan maka musiknya gembira dan bertempo cepat. Sedangkan
untuk suasana horor musiknya suram dan bertempo lambat, dan sebagainya.
Seringkali, suara karakter asli dibutuhkan, baik dalam percakapan ataupun
monolog. Karena itu, diperlukan pengambilan suara (casting) dari orang betulan,
sama seperti film animasi. Jika Anda sering memainkan Call Of Duty atau
Civilization, Anda akan sering menemui percakapan antartokoh (bukan teks,
tetapi suara asli). Ini tentunya akan menambah kernyataan (realita) game Anda
jika memang nantinya karakter didesain untuk berbicara.
PROGRAMMING
Memprogram adalah bagian
tersendiri yang tidak ditentukan sebelum atau sesudah tahap lainnya. Bisa saja
tahap ini dikerjakan berbarengan dengan lainnya. Sambil seniman visual membuat
model karakter, si programer menulis source code untuk physicnya. Atau bisa
juga ditambahkan pada akhir proses, yaitu membuatkan cheat. Apa saja yang
diprogram? Banyak sekali. Jika desainnya mengharuskan memakai engine sendiri,
maka si programer harus membangun engine dari nol. Bisa engine secara keseluruhan
engine untuk fisika (physic), engine untuk suara 3D, engine untuk AI, dsb.
Nantinya akan ada banyak source code yang harus ditulis oleh programer selain
engine. Semisal mengode GUInya, event, menggarap sistem pencahayaan, menggarap
mode multiplayer, menggarap jaringan/sistem online, mempersatukan artwork dari
semua bagian lain (visual+audio+konsep+dll.), dan banyak lagi. Sungguh, bagi
saya programer adalah bagian yang sangat sulit. Selain harus bisa berkomunikasi
lancar dengan bagian lain, harus menguasai betul bidangnya. Kalau yang dibuat
adalah game 3D bergenre Action atau FPS, maka biasanya yang harus dikuasai
adalah fisika newtonian, matematika (aljabar dkk.), psikologi (ini untuk bikin
AI), dan tentu bahasa pemrograman. Bahasa pemrograman yang termahsyur untuk
pembuatan game skala besar adalah C++. Sekadar catatan, semua itu tidak harus
dikuasai oleh satu orang programer. Bisa saja dalam tim pengembang game, ada
lebih dari satu programer (katakanlah, ada tim dalam tim). Seseorang bertugas
memprogram efek air, seseorang bagian fisika, seseorang bagian engine,
seseorang bagian AI, dan seseorang sebagai lead programmer yang memimpin
semuanya. Pembagian kerja seperti ini sudah sangat lumrah dalam dunia pembuatan
game dewasa ini. Jadi wajar saja jika dalam satu tim, divisi programer diisi
oleh banyak orang.
No comments:
Post a Comment