Apakah benar jika ada yang berkata bahwa karakter dan jiwa kita 
terbentuk karena pengaruh lingkungan sekitar kita? Lalu apakah saya 
harus melarikan diri dan menghindar dari kehidupan yang saat ini telah 
saya jalani untuk menjaga jiwa dan perasaan agar bisa lebih mudah dalam 
mencapai tujuan? Bukannya tidak mensyukuri keadaan, namun saya rasa 
lingkungan ini seakan menghalangi saya untuk maju ke depan.
Terlalu banyak konflik dan kata-kata negatif 
yang kulihat, kudengar dan kualami. Itu membuat semangatku menjadi turun
 kembali disaat kemarin semangat itu sudah menggebu-nggebu, itulah yang 
saya anggap sebagai penggangu dalam hidup saya. Saat lingkungan yang ada
 disekitar saya mendukung atas apa yang menjadi tujuan saya, maka saya 
akan merasa termotivasi. Namun sebaliknya, saat mendengar celotehan, 
konflik, kata-kata dengan nada tinggi, saya merasa putus asa, alih-alih 
memikirkan masa depan saya, pikiran saya menjadi teralihkan untuk 
menyelesaikan masalah yang sedang terjadi.
Terlepas dari itu semua, saya teringat kata-kata Guru saya, Robert T. 
Kiyosaki yang mengatakan bahwa "Yang tepenting bukanlah apa yang sudah 
kita miliki, tapi apa yang akan kita dapatkan. Yang jadi masalah bukan 
keadaan yang telah terjadi, yang jadi masalah adalah suasana seperti apa
 yang ingin kita alami." Yang mengartikan bahwa apapun yang terjadi, 
apapun yang kita miliki, sedang ada dalam kondisi apapun kita saat ini, 
itu tidak penting, itu tidak akan menjadi penghalang bagi kita, saat 
kita memiliki tujuan yang jelas dan terarah. Alih-alih memikirkan apa 
yang sudah terjadi, alangkah lebih baik jika kita fokus untuk meraih apa
 yang akan kita dapatkan.
Memang tidak mudah untuk mengaplikasikan hal tersebut, begitu juga 
dengan saya. Masih sering terombang-ambing dalam gejolak jiwa yang 
selalu naik turun karena pengaruh frekwensi nada yang ada di lingkungan 
sekitar saya. Namun, apapun yang terjadi, bagaimanapun juga, teori Mr. 
Robert T. Kiyosaki benar adanya. Jangan salahkan keadaan, Alam telah 
menempatkan diri kita pada posisi yang sebenarnya kita sendiri yang 
menentukan. Bagaimana itu bisa terjadi? Saya akan curhat mengenai 
masalah ini pada artikel berikutnya, karena jika dibahas disini juga, 
nanti keluar dari topik. :)
Intinya saya tidak boleh menyalahkan keadaan, jangan menyalahakan apa 
yang terjadi di lingkungan sekitar, tetap fokus untuk meraih impian 
saya. Mungkin, jika teman-teman memiliki ide atau usulan yang bisa 
memudahkan saya, atau mungkin teman-teman lain yang mengalami hal yang 
sama dengan saya, untuk memberikan solusi, bagaimana saya harus 
menghadapi segala permasalahan tersebut, bagaimana menyaring kata-kata 
negatif agar tidak masuk ke alam bawah sadar saya sehingga tidak 
mengganggu tingkat semangat saya, dan lain sebagainya.
Saya rasa topik ini sangatlah penting, oleh karena itu saya harap 
teman-teman bisa membantu, dan saya akan memposting ulang tentang 
bagaimana solusi dari teman-teman. Terima kasih sudah berkenan membaca 
curhatan saya, semoga bisa mengurangi beban pikiran saya dan 
menginspirasi teman-teman. 
Monday, October 22, 2012
Jangan Salahkan Keadaan
by
Silvia
on
October 22, 2012
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
				
						
No comments:
Post a Comment