Sekuat apa kamu mengejar cita2mu? Apakah kamu bisa mewujudkannya?
Kalo ditanya seperti ini, bingung juga ya jawabnya gimana. Ada satu
kisah, dan berharap banget kisah ini bisa jadi inspirasi kamu dalam
mengejar cita-cita.
Seorang anak sebut aja Argo. Si Argo ini mendapat tugas dari gurunya
untuk membuat cerita tentang mimpi-mimpinya. Waktu dirumah si argo mulai
membuat tugas dari gurunya. Karena ayahnya seorang pelatih kuda miskin
yang keluarganya itu sangat kekurangan si Argo terobsesi dan punya
mimpi, bila sudah besar nanti memiliki tempat pelatihan kuda yang
memiliki luas sebesar 400 hektar dan rumah sebesar 400 meter persegi.
Kemudian ditulisnya im
Setelah beberapa hari, akhirnya tugas tersebut dibagikan dan
diberikan nilai. Tapi si Argo kaget sekali karena karangannya
mendapatkan nilai f `Setelah jam pelajaran temui saya di kantor`Tulis
sang guru. Saat di kantor Argo dimarahi oleh gurunya karena karangannya
tidak masuk akal dan tidak akan tercapai.`Argo kamu itu sudah gila, kamu
itu hanya anak seorang pelatih kuda miskin dan tak mungkin kamu akan
membangun pelatihan kuda sebesar 400 hektar`kata si guru. `kamu saya
beri waktu 1 minggu untuk mengganti karangan tersebut, nilaimu bisa saya
ganti bila kamu mengarang karangan yang lebih logis dan masuk akal!`.
Setelah Argo pulang ke rumah bertanya pada ayahnya. `Ayah saya
memiliki mimpi, tentang membangun pelatihan kuda seluas 400 hektar. Tapi
kata guru saya, mimpi itu tak akan pernah tercapai dan hanyalah omong
kosong karena saya anak seorang yang miskin. Lalu saya disuruh
mengganti mimpi saya itu menjadi mimpi yang lain yang sesuai dan masuk
akal`. `anakku, mimpimu adalah masa depanmu. Jadi terserah kamu, kamu
mau menggantinya atau tidak ` Jawab sang ayah dengan bijaksana dan
sabar. `Baiklah ayah terima kasih atas pendapatmu`.
Akhirnya dengan hati yang mantap, Argo ke sekolah dengan tetap
membawa karangannya yang bercerita tentang pelatihan kuda dan peternakan
kuda seluas 400 hektar. Kemudian dikumpulkan lagi kepada gurunya. Namun
ada tambahan tulisan dari Argo, bunyinya `Guruku yang baik, biarkanlah
nilai F tetap terpajang menjadi nilaiku, namun inilah impianku. Tidak
akan pernah bisa tergantikan dengan impian yang lainnya`.
Setelah berpuluh tahun berlalu, si Argo beranjak dewasa dan akhirnya
bisa menggapai mimpinya. Argo memiliki peternakan kuda dan pelatihan
kuda sebesar 400 hektar dan rumah sebesar 400 meter persegi. Saat
gurunya datang ke tempat pelatihan kudanya dan bertemu dengan Argo, ia
berkata ,`kamu hebat nak, maafkan bila dulu saya telah melarangmu
bermimpi seperti ini. Saya salut padamu. Saya hanyalah seorang guru yang
hanya bisa merenggut mimpi2 anak sepertimu`.
Mimpi merupakan inspirasi untuk bisa maju lebih ke depan. Tuhan
sendiri memberikan mimpi kepada kita agar kita memiliki visi yang benar
dalam hidup. Punya mimpi dan berusaha untuk meraihnya tidak sama dengan
seorang pemimpi. Dengan berdoa, belajar tekun dan bekerja
sebaik-baiknya. Percayalah! mimpimu akan terwujud pada saatnya.
Sunday, August 12, 2012
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment