Yang
dimaksud kumis kucing pada artikel kali ini bukanlah tumbuhan kumis
kucing yang diketahui berkhasiat menyembuhkan penyakit ginjal. Kumis
kucing yangBerbagaiHal bahas
sekarang adalah rambut yang tumbuh pada binatang kucing, yang biasanya
terletak pada bagian pipi, antara sudut mulut dan sudut luar hidung,
dagu, alis, dan juga di belakang dari kaki depan hewan tersebut.
Ternyata kumis kucing ini memiliki pola yang unik yang berbeda pada satu
kucing dengan yang lainnya, seperti sidik jari pada manusia. Namun,
kumis pada semua kucing memiliki fungsi yang sama yakni sebagai
mekanisme sensoris yang sangat penting. Kerusakan pada kumis kucing
tidak hanya menyebabkan kucing menjadi tidak nyaman, tetapi juga membuat
mereka menjadi bingung dan kehilangan arah, selain itu banyak efek
samping negatif lainnya yang akan dibahas di bawah.
Kumis
kucing sendiri tidak lebih dari sejenis rambut tebal dan panjang biasa.
Pentingnya kumis ini terletak pada kenyataan bahwa mereka berakar ke
dalam folikel yang dikelilingi oleh jaringan otot yang sangat kaya akan
sel saraf dan sel-sel sensorik. Sel-sel saraf pada akar ini kemudian
terhubung ke area khusus dari otak kucing.
Fungsi
utama dari kumis kucing adalah untuk bekerja sebagai sistem pemindaian
(scanning) lingkungan. Yang menarik, kucing tidak perlu menyentuh objek
dengan kumis mereka untuk mendeteksi objek. Saraf di dasar kumis bahkan
cukup sensitif untuk mendeteksi gerakan kecil udara yang menggetarkan
kumis. Mereka begitu sensitif, kucing bahkan dapat mendeteksi gerakan
udara dalam ruangan, seperti udara yang mengalir di sekitar perabotan,
yang memungkinkan kucing tahu ada objek di sana, bahkan ketika keadaan
sedang gelap gulita. Oleh karena itu, nama ilmiah untuk kumis kucing
adalah 'vibrissae' yang mengisyaratkan sensitivitas mereka untuk getaran
dalam arus udara.
Hal
ini penting untuk kucing karena mereka adalah pelihat jarak jauh dan
memiliki kesulitan untuk melihat hal-hal yang dekat (seperti orang yang
mengalami rabun dekat). Oleh karena itu, kucing liar di alam akan aktif
di malam hari (nokturnal), karena hal ini akan membantu mereka "melihat"
lebih jelas pada saat mereka berburu. Karena hal ini pula, kucing yang
mengalami kebutaan pada mata mereka akan mengandalkan hampir sepenuhnya
pada kumis mereka untuk menentukan arah dan mengetahui benda-benda di
sekitarnya.
Penelitian
juga telah menunjukkan bahwa kucing tanpa kumis akan mengalami
kesulitan dalam memperkirakan ukuran bukaan pintu dan dapat dengan mudah
terjebak. Karena tidak seperti manusia yang dapat berjalan mundur
dengan mudah, kucing memiliki struktur tulang selangka yang berbeda,
sehingga mereka tidak dapat memutar balik melalui bukaan yang sangat
sempit. Sehingga sekali mereka salah memperkirakan besar bukaan yang
akan dilalui, mereka akan tersangkut.
Menariknya,
ada juga beberapa bukti yang menunjukkan bahwa kumis kucing entah
bagaimana juga membantu kucing dalam mendeteksi bau. Fakta juga
menunjukkan bahwa kumis kucing penting untuk keseimbangan kucing. Tanpa
kumis, kucing akan mengalami kesulitan untuk sekedar berjalan lurus
apalagi ketika mereka berlari. Mereka juga cenderung akan salah menilai
jarak ketika akan melompat sehingga sering terjatuh serta kadang-kadang
suka berlari ke arah benda-benda dengan tidak terarah.
Mengingat
pentingnya kumis ini bagi kucing, kucing memiliki semacam mekanisme
pertahanan untuk melindungi kumisnya dari kerusakan. Ketika kucing
sedang marah atau akan berkelahi, kumis akan ditarik masuk untuk
menghindari kerusakan akibat perkelahian. Selain itu kucing juga
memiliki kemampuan untuk menumbuhkan kumisnya yang rusak, ketika
kumisnya mengalami kerusakan atau tidak sengaja terpotong oleh anda,
kumis kucing dapat kembali tumbuh asalkan folikel kumisnya sendiri tidak
rusak.
Posted : http://www.veraoktavianitkj4.blogspot.com/
No comments:
Post a Comment