Follow Us @silviawt

Sunday, August 12, 2012

Sebuah Penyesalan

Ini kisah yang bisa terjadi pada siapapun. Termasuk pada dirimu :)
Kelas 10
Saat aku duduk di sana di kelas bahasa Inggris, aku menatap gadis di samping ku. Dia menyebutku `Best friend`. Aku sering menatap rambutnya yang panjang, halus, dan berharap suatu hari dia jadi milikku. Tapi sepertinya dia tidak memikirkan aku seperti itu, dan aku tahu itu. Setelah kelas usai, dia berjalan ke arahku dan meminta ku untuk meminjamkan catatan yang telah ia lewatkan hari sebelumnya.
Aku menyerahkan padanya. Dia berkata ‘terima kasih ya’ dengan senyuman termanis yang pernah ku lihat. Aku ingin mengatakan padanya, aku ingin dia tahu kalo aku tidak ingin hanya menjadi teman, aku mencintainya tapi aku terlalu malu, …. dan aku nggak tahu kenapa.
Kelas 11 …
Hpku berbunyi, ah ternyata dari dia. Dia menangis, bergumam dan dia bilang sedang patah hati. Dia meminta ku untuk datang karena dia tidak ingin sendirian, jadi aku melakukannya. Saat aku duduk di sampingnya di sofa, aku menatap matanya lembut, berharap dia menjadi milikku. Dia menatapku dan mengucapkan ‘terima kasih’ dan memberiku senyuman terindah. Aku ingin mengatakan padanya, aku ingin dia tahu bahwa aku tidak ingin hanya menjadi teman, aku mencintainya tapi aku terlalu malu, ….Aku nggak tahu kenapa.
Tahun kedua di Universitas …
Sehari sebelum festival tari di kampus, ia berjalan ke lokerku. ”Pacarku sakit” katanya, dan dia nggak akan pergi. “Aku nggak punya teman untuk pergi” katanya. Dulu di kelas 7  kami pernah buat janji, kalo pacar kami sakit kami akan pergi ke acara di kampus hanya sebagai `Best friend`.  Jadi kami pergi ke acara kampus bersama.  Malam itu, setelah semuanya selesai, aku berdiri di depan pintu rumahnya. Aku menatapnya saat dia tersenyum padaku dan menatapku dengan mata kristalnya. Dia mengatakan “Malam ini indah sekali, dan aku menikmatinya, terima kasih ya!” dan memberiku senyuman terindah. Aku ingin mengatakan padanya, aku ingin dia tahu bahwa aku tidak ingin hanya menjadi teman, aku mencintainya tapi aku terlalu malu, … Aku nggak tahu kenapa.
Hari berlalu, seminggu…, sebulan … setahun…dan tiba pada hari itu.
Hari itu adalah hari wisuda. Aku melihat sosok yang sempurna melayang seperti malaikat ketika ia maju untuk mendapatkan ijazah. Aku ingin dia menjadi milikku- tapi ia tidak memperhatikan aku seperti itu, dan aku tahu itu. Sebelum semua orang pulang, dia datang kepadaku dalam jubah dan topi wisudanya, dan menangis ketika aku memeluknya. Lalu ia mengangkat kepalanya dari bahu ku dan berkata – “Kau sahabatku terbaik, terima kasih ” Dan memberiku senyuman terindah. Aku ingin mengatakan padanya, aku ingin dia tahu bahwa aku tidak ingin hanya menjadi teman, aku mencintainya tapi aku terlalu malu, … aku nggak tahu kenapa.
Sekarang aku duduk di bangku gereja. Gadis itu akan menikah … seorang wanita yang kucintai seumur hidupku menikah sekarang! Aku melihat dan mendengar ia mengatakan ‘Saya bersedia’ dan pergi ke kehidupan barunya, menikah dengan pria lain. Aku ingin dia menjadi milikku, tapi dia tidak melihat ku seperti itu, dan aku tahu itu. Tapi sebelum dia pergi, dia datang kepada ku dan berkata ‘ Hai, aku senang kamu datang, trima kasih ya’ Dan memberiku senyuman terindah. Aku ingin mengatakan padanya, aku ingin dia tahu bahwa saku tidak ingin hanya menjadi teman, aku mencintainya tapi aku terlalu malu, … Aku nggak tahu kenapa.
Tahun berlalu …
Aku menatap peti mati yang didalamnya terbaring seorang wanita yang pernah kucintai.  Pada waktu itu, para pelayan penghiburan  membacakan catatan harian yang pernah ditulis pada waktu ia  SMA. Tulisannya berbunyi seperti ini : “Aku menatapnya berharap ia milikku, tetapi dia tidak memperhatikan aku seperti itu, dan aku tahu itu aku ingin mengatakan padanya, aku ingin dia tahu bahwa aku tidak ingin menjadi hanya teman.  Aku mencintainya, aku berharap dia akan mengatakan padaku dia mencintaiku.  Tapi dia terlalu malu, …. Aku nggak tahu kenapa. ”
“Aku berharap aku juga …”.  Aku berkata pada diriku sendiri, dan Aku menangis.
Guys, ini adalah kisah yang mungkin terjadi kapan saja oleh siapa saja… bahkan mungkin terjadi pada dirimu sekarang.  So, jangan sampai terlambat dan jadi penyesalan di kemudian hari. Katakan pada orang yang kamu cintai. Betapa kamu mengasihi mereka, karena mereka tidak akan ada selamanya bersama kita :) .

No comments:

Post a Comment