Ini kisah yang bisa terjadi pada siapapun. Termasuk pada dirimu
Kelas 10
Saat aku duduk di sana di kelas bahasa Inggris, aku menatap gadis di
samping ku. Dia menyebutku `Best friend`. Aku sering menatap rambutnya
yang panjang, halus, dan berharap suatu hari dia jadi milikku. Tapi
sepertinya dia tidak memikirkan aku seperti itu, dan aku tahu
itu. Setelah kelas usai, dia berjalan ke arahku dan meminta ku untuk
meminjamkan catatan yang telah ia lewatkan hari sebelumnya.
Aku menyerahkan padanya. Dia berkata ‘terima kasih ya’ dengan
senyuman termanis yang pernah ku lihat. Aku ingin mengatakan padanya,
aku ingin dia tahu kalo aku tidak ingin hanya menjadi teman, aku
mencintainya tapi aku terlalu malu, …. dan aku nggak tahu kenapa.
Kelas 11 …
Hpku berbunyi, ah ternyata dari dia. Dia menangis, bergumam dan dia
bilang sedang patah hati. Dia meminta ku untuk datang karena dia tidak
ingin sendirian, jadi aku melakukannya. Saat aku duduk di sampingnya di
sofa, aku menatap matanya lembut, berharap dia menjadi milikku. Dia
menatapku dan mengucapkan ‘terima kasih’ dan memberiku senyuman
terindah. Aku ingin mengatakan padanya, aku ingin dia tahu bahwa aku
tidak ingin hanya menjadi teman, aku mencintainya tapi aku terlalu malu,
….Aku nggak tahu kenapa.
Tahun kedua di Universitas …
Sehari sebelum festival tari di kampus, ia berjalan ke
lokerku. ”Pacarku sakit” katanya, dan dia nggak akan pergi. “Aku nggak
punya teman untuk pergi” katanya. Dulu di kelas 7 kami pernah buat
janji, kalo pacar kami sakit kami akan pergi ke acara di kampus hanya
sebagai `Best friend`. Jadi kami pergi ke acara kampus bersama. Malam
itu, setelah semuanya selesai, aku berdiri di depan pintu rumahnya. Aku
menatapnya saat dia tersenyum padaku dan menatapku dengan mata
kristalnya. Dia mengatakan “Malam ini indah sekali, dan aku
menikmatinya, terima kasih ya!” dan memberiku senyuman terindah. Aku
ingin mengatakan padanya, aku ingin dia tahu bahwa aku tidak ingin hanya
menjadi teman, aku mencintainya tapi aku terlalu malu, … Aku nggak tahu
kenapa.
Hari berlalu, seminggu…, sebulan … setahun…dan tiba pada hari itu.
Hari itu adalah hari wisuda. Aku melihat sosok yang sempurna melayang
seperti malaikat ketika ia maju untuk mendapatkan ijazah. Aku ingin dia
menjadi milikku- tapi ia tidak memperhatikan aku seperti itu, dan aku
tahu itu. Sebelum semua orang pulang, dia datang kepadaku dalam jubah
dan topi wisudanya, dan menangis ketika aku memeluknya. Lalu ia
mengangkat kepalanya dari bahu ku dan berkata – “Kau sahabatku terbaik,
terima kasih ” Dan memberiku senyuman terindah. Aku ingin mengatakan
padanya, aku ingin dia tahu bahwa aku tidak ingin hanya menjadi teman,
aku mencintainya tapi aku terlalu malu, … aku nggak tahu kenapa.
Sekarang aku duduk di bangku gereja. Gadis itu akan menikah … seorang
wanita yang kucintai seumur hidupku menikah sekarang! Aku melihat dan
mendengar ia mengatakan ‘Saya bersedia’ dan pergi ke kehidupan barunya,
menikah dengan pria lain. Aku ingin dia menjadi milikku, tapi dia tidak
melihat ku seperti itu, dan aku tahu itu. Tapi sebelum dia pergi, dia
datang kepada ku dan berkata ‘ Hai, aku senang kamu datang, trima kasih
ya’ Dan memberiku senyuman terindah. Aku ingin mengatakan padanya, aku
ingin dia tahu bahwa saku tidak ingin hanya menjadi teman, aku
mencintainya tapi aku terlalu malu, … Aku nggak tahu kenapa.
Tahun berlalu …
Aku menatap peti mati yang didalamnya terbaring seorang wanita yang
pernah kucintai. Pada waktu itu, para pelayan penghiburan membacakan
catatan harian yang pernah ditulis pada waktu ia SMA. Tulisannya
berbunyi seperti ini : “Aku menatapnya berharap ia milikku, tetapi dia
tidak memperhatikan aku seperti itu, dan aku tahu itu aku ingin
mengatakan padanya, aku ingin dia tahu bahwa aku tidak ingin menjadi
hanya teman. Aku mencintainya, aku berharap dia akan mengatakan padaku
dia mencintaiku. Tapi dia terlalu malu, …. Aku nggak tahu kenapa. ”
“Aku berharap aku juga …”. Aku berkata pada diriku sendiri, dan Aku menangis.
Guys, ini adalah kisah yang mungkin terjadi kapan saja oleh siapa
saja… bahkan mungkin terjadi pada dirimu sekarang. So, jangan sampai
terlambat dan jadi penyesalan di kemudian hari. Katakan pada orang yang
kamu cintai. Betapa kamu mengasihi mereka, karena mereka tidak akan ada
selamanya bersama kita .
Sunday, August 12, 2012
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment