Follow Us @silviawt

Sunday, August 26, 2012

Miliki Hati Yang Lembut

Buat kamu yang punya hobi bikin artikel atau cerita, pasti kamu punya kebiasaan yang satu ini, memperhatikan setiap karakter yang muncul di layar monitor komputer or laptop kamu. Kalo ada tulisan yang enggak enak dibacanya, atau ada kesalahan ketik, bakal segera dihapus dan diganti saat itu juga. So, hasil ketikan nggak  jadi berantakan. Tapi setiap orang punya kebiasaan yang berbeda. Waktu mengetik, ada orang yang malas memperhatikan apakah ada kesalahan ketik. Akibatnya, hasil ketikannya nggak nyaman dibaca karena banyak kesalahan kecil di sana-sini. Parahnya lagi, kalo kebiasaan ini dipelihara terus menerus, orang ini akan jadi pribadi yang teledor yang suka membiarkan kesalahan yang dianggapnya sepele. Hasil kerjanya adalah asal selesai saja.
Ini adalah contoh sepele dari karakter manusia yang terbentuk dari kebiasaan2 yang kayaknya remeh. Orang yang terbiasa menebalkan telinga akan menjadi pribadi yang bebal dan nggak peka sama situasi di sekelilingnya. Orang yang terbiasa mengabaikan nasihat akan menjadi keras kepala sampai akhir hayatnya.
Guys, Tuhan ngajarin ke kita untuk menjadi orang yang lembut hati, bukan yang keras hati. Orang yang keras hati disebut sebagai orang yang bodoh. Dan kita bisa menjadi orang yang keras hati bukan secara tiba-tiba. Kekerasan hati terbentuk dari proses. Ibarat kerak pada teko air yang dibiarkan menumpuk terus menerus hingga makin tebal dari hari ke hari.
Waktu kita berbuat salah dan ada teguran, jangan suka mengabaikannya. Kalo kita mengeraskan hati sangat berbahaya karena dampaknya lama2 kita melihat atau melakukan kejahatan adalah hal biasa. Dan parahnya kejahatan menjadi bagian hidup, oh no! Bakal lebih bijaksana kalo kita memiliki hati yang lembut, yang mudah menerima teguran dan mengakui kesalahan. Dengan begitu kita bisa memperbaiki kesalahan itu segera sebelum jadi bola salju yang terus membesar. Ketika nasihat ortu dilontarkan, jangan mengabaikannya. Jangan menjadikan telinga kita sendiri menjadi tuli. Justru pertajam pendengaranmu menjadi semakin peka dari hari ke hari. Dengan memiliki hati yang lembut kamu memiliki kesempatan merubah hidup ke arah yang lebih baik.
 

No comments:

Post a Comment